Gambar Snow White Dan 7 Kurcaci

© 2024 — Senayan Developer Community

There's nothing romantic about this version of Snow White. Lupakan Putri Salju yang baik hati, lembut, pintar menyanyi dan disayang seluruh hewan di hutan. Sebagaimana tagline-nya, buku ini memang really dark dark dark dark. Isinya tampaknya mengikuti versi asli kisah Snow White yang selama ini disensor oleh versi Disney (huahuahau). Endingnya ya ngikutin versi asli yang kejam itu, dan karena dipotong tepat setelah kematian sang ratu, aku jadi bergidik, di sini Snow White berubah jadi psiko, ya?Penulis benar-benar melakukan riset dengan menambahkan elemen sihir dan makhluk-makhluk mitos Norse. Sayang sih kemunculan makhluk-makhluk itu di sini hanya terasa seperti tempelan saja karena hanya muncul sekali dalam plot, meskipun fungsinya memang memperkuat kesan kekuatan "berkat" yang dimiliki sang putri. Tapi enam tahun kemudian, setelah membacanya ulang, kurasa aku tidak terlalu keberatan dengan hal ini. Mungkin karena aku sudah tersihir dengan artwork Diwasandhi yang begitu memukau. Mungkin juga karena aku bisa menikmatinya pelan-pelan karena akhirnya punya buku ini sendiri. Jadi, elemen ceritanya lebih meresap bagiku.Hal yang menarik dari cerita ini adalah sang putri yang diperlihatkan ikut berperang dan memang suka bermain-main dan berlatih dengan pedang kayu sejak kecil. She's a warrior princess here. Hubungannya dengan Rainer sang pemburu juga jadi nilai jual dongeng ini. Latar belakang sang pemburu pun diceritakan lebih jelas. Dia tak hanya seorang pemburu yang dibayar ratu untuk membunuh Snow White, tapi juga anggota sebuah kelompok pemberontak karena raja-raja pendahulu di Bavaria diceritakan tak peduli dengan nasib orang miskin dan anak yatim. Jadi tujuan dia menyerang Snow White tak hanya karena iming-iming bayaran, tapi juga atas misi melenyapkan ahli waris raja. Pokoknya versi dongeng yang ini benar-benar menjungkirbalikkan persepsi terhadap dongeng Putri Salju yang tertanam di benak kita selama ini.Kekejaman ratu juga tak main-main. Dia memang seorang penyihir yang menginginkan jantung Snow White karena mendambakan kehidupan abadi. Pasalnya setiap dia melakukan sihir, daya hidupnya akan terserap dan bisa habis. Kematian ibu Snow White pun ternyata gara-gara ulahnya. Dan sebelum mendapatkan Snow White, untuk memperpanjang energi hidup dan kekuatan sihirnya, dia memakan jantung-jantung para gadis muda. GILAKS. Gore banget dah cerita ini. Tokoh-tokohnya pada bergelimpangan dengan kepala terpenggal di sana-sini. Wasem.Sayangnya cerita yang sudah digubah sedemikian rupa ini tampaknya terlalu dipaksakan untuk bisa selesai dalam format buku yang semungil itu. Halamannya memang ada 176, tapi ukurannya mungil banget. Sedangkan elemen-elemen di dalamnya terlalu besar untuk dikompres dalam format seperti itu. Nggak cukup. Akibatnya semua elemen potensial jadi serbanggantung. Mulai dari keberadaan 7 Kurcaci yang di sini benar-benar cuma jadi tempelan (padahal nama-namanya juga udah dibuat lebih keren dengan menggunakan bahasa Jerman dari corak warna), dan chemistry antara Snow White dengan Rainer. Kekuatan gaib macam apa yang menaungi Snow White dan mengapa dia bisa diberkati dengan kekuatan sebesar itu juga nggak dijelaskan.Yang lebih ngeri adalah Pangeran Edmund dari negeri Wurst (negeri lawan Bavaria) yang "tugasnya" adalah membangungkan sang putri dengan true love kiss. Dalam buku ini tidak dikenal konsep true love kiss sebagai suatu cara untuk mematahkan sihir sang ratu. Jadi Snow White memang benar-benar mati di sini. Dan sang pangeran tampaknya memiliki kecenderungan nekrofilia, suka dengan mayat. Dia ingin memiliki tubuh Snow White meskipun tahu sang putri sudah mati, simply hanya karena dia cantik. Gila, nggak? Gak ada romantis-romantisnya. Jadi dia mencium Snow White di sini ya atas dasar gairah saja, bukan karena true love kiss. Dan karena hal-hal semacam sihir dan makhluk mitos Norse dicantumkan di sini, sebenarnya aku berharap ada penjelasan soal "hukum" yang menyebabkan sang putri bisa bangkit karena ciuman pangeran. Tapi sayangnya nggak ada. Jadi Snow White bisa bangun asal ada yang nyium, dong? Secara random pun nggak apa? Sayang Rainer itu "normal" jadi dia nggak kepikiran buat "menodai" mayat sang putri dengan menciumnya. Cih. Padahal, aku lebih dukung putri sama Rainer #TeamRainerNamun, enam tahun kemudian saat membacanya ulang, aku baru menyadari soal deadly nightshade, tanaman beracun yang digerus Grisjehilda, pembantu Ratu, untuk dimasukkan ke dalam apel. Persis seperti penjelasan penulisnya setelah aku mereview buku ini untuk pertama kalinya. Di catatan kaki dibilang bahwa nightshade akan menyebabkan delirium dan halusinasi jika sampai termakan. Tidak ada keterangan bahwa tanaman ini bisa menyebabkan kematian meski namanya ada embel-embel "deadly". Jadi, Grisjehilda sengaja tidak memasukkan racun mematikan agar sang putri hanya koma? Untuk mencegah kejahatan ratu semakin parah? Dan ada satu pertanyaan besar juga soal Rainer, kapan sang ratu sempat mengutuk dia dengan kutukan kematian? Seingatku pas baca adegan mengutuk itu nggak ada. Uah.Snow White yang bangkit kembali ditampilkan sebagai sosok yang lebih dingin. Dia menikah dengan Edmund semata hanya agar bisa membalas dendam pada sang ratu. Mengingat kekejaman sang ratu di sepanjang cerita, sebenarnya pantas aja sih dia menerima hukuman semengerikan itu. Tapi reaksi Snow White saat menyaksikan prosesi dijalankannya hukuman beneran bikin bergidik.Jadi sebenarnya usaha penulis untuk menampilkan dongeng ala Bavaria Klasik dengan sentuhan mitologi Norse patut diapresiasi. Tapi ya gitu... harusnya sekalian aja dibuat versi tebelnya biar semua elemen bisa terbangun maksimal. Aih, Penerbit Haru, bikin lagi dong yang kayak gini. Yang bikin artwork-nya harus Diwasandhi dan Pola!

Snow White and the Seven Dwarfs (Puteri Salji dan Tujuh Orang Kerdil) ialah sebuah filem animasi Amerika Syarikat 1938 yang diterbtikan oleh Walt Disney dan dikeluarkan oleh RKO Radio Pictures. Berdasarkan cerita dongeng Jerman oleh Brothers Grimm, filem ini ialah filem cetera animasi sel panjang penuh pertama diterbitkan di Amerika Syarikat, yang pertama diterbitkan dalam warna penuh, yang pertama untuk diterbtikan oleh Walt Disney Productions, dan yang pertama dalam siri Filem Klasik Animasi Walt Disney.[3] Cerita ini diadaptasi oleh artis papan cerita Dorothy Ann Blank, Richard Creedon, Merrill De Maris, Otto Englander, Earl Hurd, Dick Rickard, Ted Sears dan Webb Smith. David Hand ialah pengarah menyelia, sementara William Cottrell, Wilfred Jackson, Larry Morey, Perce Pearce, dan Ben Sharpsteen mengarah susunan individu filem ini.

Snow White and the Seven Dwarfs ditayang perdana di Carthay Circle Theatre pada 21 Disember 1938, diikuti oleh keluaran seluruh negara pada 4 Februari 1939. Pulangan kasarnya adalah sebanyak $8 juta dalam resit antarabangsa pada pengeluaran pembukaannya. Filem ini ditambah ke dalam Pejabat Pendaftaran Filem Kebangsaan Amerika Syarikat sebagai "bermakna dari segi budaya, sejarah atau estetik" pada 1990. Filem ini antara dua buah filem animasi Disney yang mendapat pangkat dalam senarai 100 buah filem Amerika Syarikat terbaik sepanjang masa Institut Filem Amerika Syarikat pada 1998 (yang lagi satu ialah Fantasia), pada pangkat bilangan 49. Filem ini mencapai bilangan 34 dalam semakan semula 2008 senarai, kali ini merupakan filem animasi tradisional dalam senarai itu. AFI menamakan filem ini sebagai filem animasi Amerika Syarikat terbaik sepanjang masa pada 2009. Aksi langsung adaptasi bertajuk Snow White jadi akan tayangan di 21 Mac 2025.

Setelah kematian kedua ibu bapa kandungnya pada usia muda, puteri Snow White adalah seorang puteri namun dia tinggal bersama ibu tirinya, Permaisuri yang sangat jahat dan zalim. Permaisuri menyuruh Snow White bekerja menjadi pembantu rumah, dan dia bertanya kepada cermin ajaibnya setiap hari "siapa yang paling cantik antara semua". Selama bertahun-tahun, cermin itu sentiasa menjawab bahawa Permaisuri adalah menggembirakannya.

Suatu hari, puteri Snow White bertemu dan dia mula berjatuh cinta dengan seorang putera raja yang mendengar nyanyiannya. Pada hari yang sama, cermin ajaib memberitahu Permaisuri bahawa puteri Snow White kini adalah dialah yang paling cantik di seluruh negeri. Menjadi marah, Permaisuri memerintahkan pemburunya untuk membawa Snow White ke dalam hutan, membunuhnya dan membawa kembali hatinya ke dalam kotak permata sebagai bukti. Si pemburu tidak boleh membawa dirinya untuk membunuh puteri Snow White dan dia akan mendedahkan kepadanya rancangan Permaisuri yang licik. Dia kemudian menggesanya untuk melarikan diri ke dalam hutan dan tidak akan kembali lagi. Tiba-tiba keadaan menjadi sesat dan ketakutan, puteri Snow White berkawan dengan haiwan-haiwan di hutan yang mereka membawa bersamanya ke sebuah pondok jauh di dalam hutan.

Puteri Snow White mencari tujuh kerusi kecil di ruang makan kotej, Snow White bahawa kotej itu adalah rumah yang belum kemas kepada tujuh kerdil. Dengan bantuan pelbagai haiwan-haiwan hutan, dia mulai membersihkan pondok itu dan dia memasak makanan untuk tujuh kerdil. Snow White tidak lama kemudian mengetahui bahawa kotej itu adalah tempat tinggal rumah tujuh orang kerdil iaitu Doc, Grumpy, Happy, Sleepy, Bashful, Sneezy dan Dopey, yang mana mereka bekerja di lombong berdekatan. Semasa mereka pulang ke rumahnya, mereka berasa keliru apabila mendapati kotej mereka bersih, dan mengesyaki bahawa penceroboh itu telah menceroboh rumah mereka. Puteri Snow White memperkenalkan dirinya, dan orang kerdil menyambutnya selepas dia menawarkan diri untuk membersihkan dan memasak untuk mereka. Puteri Snow White menyimpan rumah untuk orang kerdil semasa mereka melombong permata di siang dan malam hari, mereka menghabiskan masa untuk menghibur hiburan lagu, muzik dan tarian dengannya.

Di istana, cermin ajaib mendedahkan bahawa puteri Snow White masih hidup dan bersama kerdil. Menjadi geram kerana si pemburu menipunya, Permaisuri mencipta epal yang beracun yang akan membuatkan sesiapa yang memakannya tidur seperti maut. Dia mengetahui sumpahan itu boleh dimusnahkan dengan "ciuman pertama cinta," tetapi ianya pasti puteri Snow White akan dikebumikan hidup-hidup sebelum itu boleh berlaku, dia menggunakan ramuan untuk menyamar dirinya sebagai wanita tua, Permaisuri pergi ke pondok sementara orang kerdil tiada di pondok. Pelbagai haiwan-haiwan menyaksikannya bahawa Permaisuri melalui penyamaran sebagai wanita tua, tetapi haiwan-haiwan tidak dapat memberi amaran kepada puteri Snow White, mereka mencari orang kerdil dengan cepat tentang kejadian itu. Permaisuri memperbodohkan puteri Snow White untuk menggigit epal, dan dia tertidur seperti maut.

Orang kerdil kembali dengan haiwan-haiwan ketika Permaisuri meninggalkan pondok itu, dan mereka cuba mengejarnya tetapi mereka memerangkapnya di atas tebing. Permaisuri cuba menggulingkan batu yang besar sebagai percubaannya akan membunuh tujuh kerdil tetapi petir itu mengenakan tebing yang menyebabkan dia hilang kawalan, dia terjatuh hingga mati dan dihempap ​​oleh batu yang besar. Di kotej mereka, tujuh kerdil mendapati puteri Snow White tertidur dengan racun dan mereka sedih atas kematian puteri Snow White. Mereka mengembumikan puteri Snow White yang mereka menyimpan di kaca keranda.

Di musim bunga, putera raja mengetahui tentang tidur abadi puteri Snow White dan dia melawat keranda. Putera melihat puteri Snow White tertidur dan dia sedih dengan kematiannya yang jelas, dia cuba menciumnya, yang mana sihir dapat dimusnahkan dan puteri Snow White akhirnya hidup semula. Orang kerdil dan haiwan-haiwan menyambut gembira setelah puteri Snow White bangun daripada tidur manakala putera raja membawa puteri Snow White pergi ke istana dan hidup bahagia bersamanya.

Alih suara (bahasa Inggeris):

Alih suara (bahasa Melayu):

Pada tahun 2000-an, DisneyToon Studios memulakan pembangunan pada prekuel animasi komputer untuk Snow White and the Seven Dwarfs, bertajuk The Seven Dwarfs. Pengarah Mike Disa dan penulis skrip Evan Spiliotopoulos melontarkan cerita yang menerangkan bagaimana Orang Kerdil bertemu, dan bagaimana Ratu Jahat membunuh bapa Snow White dan menaiki takhta. Menurut Disa, pengurusan DisneyToon mengubah plot prekuel untuk berpusat pada bagaimana Dopey kehilangan suara apabila menyaksikan kematian ibunya. Selepas Disney membeli Pixar pada tahun 2006, John Lasseter, Ketua Pegawai Kreatif baharu DisneyToons, membatalkan The Seven Dwarfs.

Pada Oktober 2016, adaptasi aksi langsung Snow White dan Seven Dwarfs telah diumumkan. Penggambaran dan pengambilan tambahan dilakukan pada Jun 2024.

Snow White ditayangan di 21 Mac 2025.

Filem Gremlins 1984 memaparkan kartun itu dalam adegan teater.

Pada penghujung filem Marvel Cinematic Universe 2022 Doctor Strange in the Multiverse of Madness, anak lelaki Wanda Maximoff boleh dilihat menonton Snow White and the Seven Dwarfs di televisyen di ruang tamu.

Pada Mei 2024 semasa Festival Filem Cannes, Jagged Edged Productions mendedahkan poster penggoda untuk ansuran The Twisted Childhood Universe; secara rasmi mengumumkan Snow White Returns sebagai sebahagian daripada barisannya.

© 2024 — Senayan Developer Community

Walt Disney dan studionya ahli dalam membuat animasi pendek. Tapi Disney punya mimpi untuk membuat film fitur animasi, dan pada tahun 1937, studio tersebut merilis Snow White and the Seven Dwarfs (Putri Salju dan Tujuh Kurcaci). Film animasi ini menjadi hits besar, memecahkan rekor box office dan memperkuat Walt Disney Pictures sebagai inovator dalam animasi dan pembuatan film.

Tapi ternyata, Putri Salju adalah film Disney yang terinspirasi oleh kisah yang sangat kelam, yakni dari dua cerita rakyat terkenal. Berdasarkan cerita rakyat yang yang ditulis Grimm Bersaudara. Namun Disney membuat film versi mereka yang agak berbeda dari kisah aslinya. Berikut adalah asal-usul film klasik Disney tentang Putri Salju.

Putri Salju mendapatkan namanya dengan cara yang kurang baik

Dalam film Disney, tidak ada penjelasan dari mana asal nama Putri Salju. Namanya hanya berasal dari nama dongeng itu. Tapi ternyata, versi asli dari dongeng Brothers Grimm (Grimm bersaudara) sebenarnya memberi tahu asal nama Putri Salju. Nama Putri Salju tercipta ketika ibu Putri Salju yang sedang menenun, tidak sengaja tertusuk jarum. Tetesan darahnya mendarat di salju dekat jendela rumahnya. Ibunya berkata, "Kalau saja saya punya anak berkulit putih seperti salju, bibir semerah darah, dan hitam seperti kayu di bingkai ini." (Bingkai tenunan).

Adegan ini sama sekali tidak muncul di versi Disney, tetapi mereka membuat versi yang berbeda. Cermin Ajaib, ketika pertama kali mendeskripsikan Putri Salju, cermin ajaib mengatakan bahwa Putri Salju memiliki "bibir semerah mawar, rambut sehitam ebony, kulit seputih salju." Benar sekali, Disney tidak menyebutkan warna merah adalah darah, membuatnya jauh lebih nyaman dengan analogi bunga.

Ratu adalah penyihir sungguhan dalam kisah dongengnya

Ratu jahat versi Disney melakukan sihir dan bahkan bisa berubah menjadi nenek tua, tetapi hal ini tidak tersirat sama sekali selain sihir jahat dongengnya saja. Dalam cerita Brothers Grimm, Ratu digambarkan sebagai penyihir. Sang Ratu terkenal karena memahami ilmu sihir, begitulah cara dia menciptakan apel beracun.

Faktanya, tidak seperti penjahat Disney, ratu tidak mengubah dirinya menjadi penyihir. Dia hanya melakukan penyamaran ketika dia mendekati Putri Salju. Dia bukan penyihir tua yang jelek - bahkan dongengnya menyebut dia cantik tetapi angkuh - meskipun begitu dia tetap penyihir.

Baca Juga: 9 Seleb Korea Ini Pernah Tampil ala Snow White Lho!

Siapa orang tua Putri Salju sebenarnya?

Versi Disney tidak menyebutkan tentang keluarga biologis Putri Salju. Dia hanya diketahui memiliki ibu tiri yang jahat, Ratu, atau dikenal sebagai Ratu Grimhilde. Nah, jika ada ratu, siapa rajanya? Dan siapa ibu kandung Putri Salju? Dalam cerita Grimm Brothers, ibu Putri Salju adalah ratu aslinya, artinya Putri Salju memang seorang putri sejak lahir. Sayangnya, sang ibu meninggal saat melahirkan, dan raja menikah lagi setahun kemudian.

Raja dalam dongeng hanya dimunculkan satu kali, ketika dia menikahi ratu jahat. Dia tidak muncul lagi dalam versi Grimm Brothers, dan juga tidak muncul dalam versi Disney. Tetapi ada beberapa variasi di luar sana (ingat bahwa cerita tersebut berasal dari cerita rakyat yang sebenarnya) di mana ratu jahat secara tersirat, atau secara langsung disebut sebagai orang yang membunuh raja. Film Snow White and the Huntsman (2012) yang dibintangi Chris Hemsworth dan Kristen Stewart,  didasarkan pada variasi cerita ini.

Disney tidak menampilkan apa yang akan diperbuat ratu dengan organ tersebut

Dalam versi Disney, Ratu meminta hati Putri Salju, tetapi tidak pernah dijelaskan untuk apa, selain bukti kematian Putri Salju. Setelah Cermin Ajaib menyebutnya palsu, bagian itu tidak pernah muncul kembali di sisa film. Namun, versi dongengnya, Ratu menginginkan paru-paru dan hati Putri Salju untuk alasan yang lebih buruk. Dia berniat untuk memasaknya dan memakannya.

Dalam dongeng Brothers Grimm, pemburu memberikan paru-paru dan hati, dan Ratu menyuruh juru masak kastil untuk merebusnya dengan garam, dan kemudian memakannya. Ya, dia pikir dia memakan bagian dari putri tirinya. Faktanya, itu berasal dari babi hutan.

Disney mengubah usia putri salju

Dalam cerita versi Walt Disney, Putri Salju terlihat seperti wanita dewasa. Ini yang mungkin membuat Ratu iri padanya. Sebagai seorang bangsawan, Ratu menganggap bahwa kekuasaannya bisa hilang jika ia menua, dan kekuasaannya akan digantikan. Namun, jika dia menyingkirkan Putri Salju, dia dapat mempertahankan ilusinya bahwa dia akan selalu muda dan cantik.

Dongeng jauh lebih berbeda. Putri Salju digambarkan baru berusia tujuh tahun. Ratu cemburu pada kecantikan anak berusia tujuh tahun. Pemburu hampir membunuh seorang anak kecil. Tujuh kurcaci itu mencoba melindungi seorang anak dari ibu tirinya yang jahat yang ingin memakannya. Dan anehnya, pangeran menikahi bocah ini.

Setelah Brothers Grimm menerbitkan semua dongeng mereka, mereka pun masih mengedit dan merevisi cerita beberapa kali, menerbitkan beberapa edisi sepanjang hidup mereka dengan perubahan kecil di sana-sini. Ceritanya pun memiliki reputasi yang penuh kekerasan dan terlalu intens untuk anak-anak. Namun, Brothers Grimm sebenarnya melakukan sedikit swasensor di Putri Salju setelah edisi pertamanya.

Nah, itu dia 10 sejarah dan kisah di balik Putri Salju dan Tujuh Kurcaci dari animasi Disney. Sekarang kita tahu bahwa versi Disney jauh lebih baik untuk dilihat anak-anak. Kalau menurutmu bagaimana?

Baca Juga: Dongeng 'Malin Kundang' untuk Pengantar Tidur Anak Agar Tidak Durhaka

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Hanya orangTanpa orang

PotretSeluruh tubuhProfilPotret lebih lebar

Kematian Ratu jauh lebih kejam di dongeng aslinya

Ratu jahat dikejar oleh tujuh kurcaci setelah dia meracuni Putri Salju, ia berlari ke lereng gunung. Ia pun terjebak, petir menyambar tepi jurang, yang membuat Ratu jatuh terjerembab ke dalam jurang. Di versi dongengnya, kejadiannya tidak seperti itu. Ratu melarikan diri setelah memberi Putri Salju apel beracun. Dia pulang, kembali ke kastil. Dalam waktu yang sangat lama, dia pun mendapat undangan ke pernikahan Pangeran, dan dia datang karena Cermin Ajaib mengatakan bahwa Pangeran menikah dengan wanita yang paling cantik di negeri ini.

Tidak terima jika ada yang lebih cantik darinya, Ratu pun datang ke pernikahan itu, dan saat itulah dia mengetahui bahwa wanita itu adalah Putri Salju. Pangeran yang melihat Ratu, dan menyadari siapa dia, memerintahkan pengawalnya untuk menangkapnya dan kemudian memanaskan sepasang sepatu besi dan memakaikannya kepada Ratu. Ratu diminta untuk menari sampai dia tewas. Hmm... Memang versi Disney jauh lebih baik.

Pemburu versi aslinya lebih berdarah dingin

Dalam film animasi Disney, Ratu memerintahkan Pemburu untuk membawa Putri Salju ke hutan dan membunuhnya. Tetapi hati nuraninya tidak tega untuk membunuh seorang putri yang tidak bersalah, jadi dia membiarkan Putri Salju pergi, menyuruhnya melarikan diri ke hutan.

The Huntsman in Grimms 'Fairy Tales, tidak memiliki pemikiran seperti itu. Dalam dongeng, Pemburu menodongkan pisaunya ke Putri Salju, saat dia menangis dan meminta ampun. Pemburu memang memberikan belas kasihan padanya, dengan melepaskannya, dan berpikir bahwa Putri Salju akan dimakan hewan liar di hutan. Memang sih tidak membunuhnya, tapi tetap saja, versi Huntsman ini cukup berdarah dingin dibandingkan dengan animasi Disney.

Pemburu membuktikan aksinya dengan cukup baik

Ketika Ratu jahat memerintahkan Pemburu untuk membunuh Putri Salju di film Disney, dia meminta bukti dengan meminta hati Putri Salju yang ditempatkan di dalam kotak mewah. Ini sebenarnya cukup mengerikan dibandingkan dengan film Disney yang biasanya menghindari detail tentang kekerasan. Pemburu memang menggantinya dengan menyembelih babi, dan membawa jantungnya kepada Ratu, untuk membodohinya agar ia percaya bahwa Putri Salju sudah mati sampai Cermin Ajaib mengungkapkan yang sebenarnya.

Tapi versi dongeng jauh lebih keji. Bukan hati Putri Salju saja yang diminta Ratu. Dia meminta Pemburu untuk membawa paru-paru dan hati Putri Salju. Dan ya, Pemburu memang membawakan Ratu sepasang paru-paru dan hati, tapi ini dari babi hutan yang dia bunuh. Bagian ini setidaknya cocok di kedua cerita.

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Ratu membuat percobaan pembunuhan lebih banyak dibandingkan dalam film animasi Disney

Ratu Disney melakukan dua percobaan pembunuhan pada Putri Salju. Dia memerintahkan Pemburu untuk membunuhnya, dan ketika itu gagal, dia mencoba untuk meracuninya. Tapi Ratu dalam dongeng aslinya, jauh lebih berdarah dingin. Dia mencoba membunuh Putri Salju dua kali lagi. Misalnya, setelah Ratu menemukan bahwa hati dan paru-paru yang dibawakan Pemburu adalah palsu, rencana selanjutnya adalah dia menyamar sebagai penjual dan mengunjungi Putri Salju di pondok kurcaci, untuk menjual korset. Putri Salju tergiur mencobanya, disitulah Ratu mengikatnya sangat erat hingga Putri Salju tidak bisa bernapas. Ratu kemudian melarikan diri, dan para kurcaci menyelamatkan Putri Salju dengan memotong tali pengikatnya.

Rencana keduanya, Ratu menyamar lagi, membuat sisir beracun, dan membawanya ke Putri Salju. Ratu meyakinkan Putri Salju untuk membiarkannya menyisir rambutnya, dan sisir beracun itu melumpuhkannya. Untungnya, para kurcaci menyelamatkannya sekali lagi dengan melepaskan sisir sebelum membunuhnya. Hanya pada titik inilah Ratu memutuskan untuk mencoba apel racun, yang membuktikan bahwa Putri Salju adalah orang yang tidak belajar dari kesalahan.